Ayat mas hari ini: Filipi 4:8
Bacaan Alkitab Setahun: Ayub 11-13
Di sebuah kota hidup seorang wanita yang sudah sangat lanjut usianya, tetapi ia masih sehat dan tetap bersemangat. Ia tinggal sendirian di rumahnya yang sederhana. Suaminya telah meninggal dunia belasan tahun lalu. Para penduduk mengenalnya sebagai ibu yang murah senyum dan penuh perhatian kepada siapa saja.
Suatu hari, tepat di usianya yang ke-87, seorang wartawan dari surat kabar lokal mewawancarainya, “Apa rahasia Ibu sehingga bisa tetap sehat dan bersemangat?” tanya si wartawan. Ibu itu menjawab, “Saya berusaha selalu berpikir positif dan melakukan kegiatan-kegiatan positif”. “Kegiatan seperti apa, Bu?” tanya si wartawan lagi. “Misalnya setiap hari saya merawat tetangga saya, seorang wanita berusia 70 tahun, menyediakan makanan untuknya, mengajaknya jalan-jalan sore, atau sekadar menemaninya minum teh dan menyulam.”
Para ahli gerontologi, ilmu tentang warga usia lanjut, mengatakan bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki tiga jenis usia, yaitu usia kronologis, usia biologis, dan usia psikologis. Usia kronologis dan usia biologis itu alamiah, tidak bisa dielakkan. Sedangkan usia psikologis tergantung pada pilihan kita sendiri. Kalau kita, seperti yang dinasihatkan Paulus hari ini, memiliki hati yang selalu bersukacita (ayat 4), hidup yang bersyukur (ayat 6), dan pikiran yang terarah pada hal-hal yang positif dan membangun (ayat 8), maka usia psikologis kita akan sehat. Selanjutnya, hal itu akan berdampak positif terhadap hidup keseharian kita. Dan dengan demikian, kita juga bisa menjadikan hidup kita senantiasa berguna serta bermakna
Suatu hari, tepat di usianya yang ke-87, seorang wartawan dari surat kabar lokal mewawancarainya, “Apa rahasia Ibu sehingga bisa tetap sehat dan bersemangat?” tanya si wartawan. Ibu itu menjawab, “Saya berusaha selalu berpikir positif dan melakukan kegiatan-kegiatan positif”. “Kegiatan seperti apa, Bu?” tanya si wartawan lagi. “Misalnya setiap hari saya merawat tetangga saya, seorang wanita berusia 70 tahun, menyediakan makanan untuknya, mengajaknya jalan-jalan sore, atau sekadar menemaninya minum teh dan menyulam.”
Para ahli gerontologi, ilmu tentang warga usia lanjut, mengatakan bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki tiga jenis usia, yaitu usia kronologis, usia biologis, dan usia psikologis. Usia kronologis dan usia biologis itu alamiah, tidak bisa dielakkan. Sedangkan usia psikologis tergantung pada pilihan kita sendiri. Kalau kita, seperti yang dinasihatkan Paulus hari ini, memiliki hati yang selalu bersukacita (ayat 4), hidup yang bersyukur (ayat 6), dan pikiran yang terarah pada hal-hal yang positif dan membangun (ayat 8), maka usia psikologis kita akan sehat. Selanjutnya, hal itu akan berdampak positif terhadap hidup keseharian kita. Dan dengan demikian, kita juga bisa menjadikan hidup kita senantiasa berguna serta bermakna
USIA TUA BUKAN HALANGAN UnTUK BERKARYA KUNCINYA PADA HATI DAN PIKIRAN YANG SEHAT
Labels: renungan harian