Bacaan hari ini: Yohanes 3:14-20
Ayat mas hari ini: Yohanes 3:17
Bacaan Alkitab Setahun: Maleakhi 1-4
KALAU HEWAN SAJA TAHU BERTERIMA KASIH KENAPA KITA TIDAK?
Ayat mas hari ini: Yohanes 3:17
Bacaan Alkitab Setahun: Maleakhi 1-4
Saya mendapat kiriman sebuah klip video dari seorang teman di Jakarta. Kisahnya, ada seorang ibu yang menemukan seekor singa di sebuah hutan di Cali, Kolombia. Singa itu terluka parah dan hampir mati. Si ibu membawanya pulang dan merawatnya dengan penuh kasih hingga sembuh. Kemudian ia menyerahkan singa itu ke kebun binatang setempat supaya mendapat perawatan yang lebih baik. Klip video berdurasi sekitar 40 detik itu berisi tayangan ketika suatu hari si ibu meng-unjungi singa itu. Melihat ibu penyelamatnya datang, serta merta singa itu berdiri dan dari dalam kerangkeng, ia meraih dan memeluk erat si ibu dengan kedua kaki depannya. Si ibu pun mengusap-usap kepala singa itu. Mengharukan sekali.
Seekor binatang buas pun tahu berterima kasih kepada penyelamatnya. Lalu, bagaimana dengan manusia? Mirip dengan si ibu yang menyelamatkan singa yang terluka itu, Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia yang terluka—bahkan telah mati karena dosa-dosa yang mengerikan. Namun, apa yang kemudian Dia terima dari manusia? Justru penolakan dan penyaliban! Sungguh ironis.
Kita tentunya tidak ingin mengulangi kesalahan manusia dua ribu tahun yang lalu. Bayangkanlah kondisi kita yang terluka dan tanpa harapan; kematian seolah-olah tinggal menunggu waktu. Lalu Tuhan Yesus datang; menolong, merawat, dan menyelamatkan kita, sehingga kita sembuh benar. Kita dipulihkan. Adakah hidup kita sudah menunjukkan rasa terima kasih yang menyukakan hati-Nya?
Seekor binatang buas pun tahu berterima kasih kepada penyelamatnya. Lalu, bagaimana dengan manusia? Mirip dengan si ibu yang menyelamatkan singa yang terluka itu, Tuhan Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan manusia yang terluka—bahkan telah mati karena dosa-dosa yang mengerikan. Namun, apa yang kemudian Dia terima dari manusia? Justru penolakan dan penyaliban! Sungguh ironis.
Kita tentunya tidak ingin mengulangi kesalahan manusia dua ribu tahun yang lalu. Bayangkanlah kondisi kita yang terluka dan tanpa harapan; kematian seolah-olah tinggal menunggu waktu. Lalu Tuhan Yesus datang; menolong, merawat, dan menyelamatkan kita, sehingga kita sembuh benar. Kita dipulihkan. Adakah hidup kita sudah menunjukkan rasa terima kasih yang menyukakan hati-Nya?
KALAU HEWAN SAJA TAHU BERTERIMA KASIH KENAPA KITA TIDAK?
Labels: renungan harian